Sejarah GPIB
GPIB didirikan pada 31 Oktober 1948 sebagai kelanjutan dari yang pada waktu itu bernama "De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie" berdasarkan Tata-Gereja dan Peraturan-Gereja yang dipersembahkan oleh proto-Sinode kepada Badan Pekerja Am (Algemene Moderamen) Gereja Protestan Indonesia.
Pimpinan GPIB berada di tangan Majelis Sinode yang dibantu oleh Dewan-dewan Pelayanan Kategorial, Departemen-departemen, dan sejumlah Yayasan untuk melaksanakan berbagai program pelayanannya.
Program-program pelayanannya mencakup pendidikan, pelayanan kesehatan, pembangunan masyarakat desa, dll. GPIB juga aktif di dalam dialog antar-iman dengan umat beragama lainnya dan kegiatan penerbitan untuk kebutuhan internal dan eksternal.
GPIB adalah anggota dari GPI, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Dewan Gereja-gereja Asia (CCA), Aliansi Gereja-gereja Reformasi se-Dunia (WARC), dan Dewan Gereja-gereja se-Dunia (WCC).
Sejarah GPIB Jemaat "Koinonia"
-under construction-
Beberapa Pendeta (Ketua Majelis Jemaat) yang pernah bertugas di GPIB Jemaat "Koinonia":
Pdt. Jacob Sapulete (bertugas tahun 1955-1976)
Pdt. Victor Manuel Rumondor, STh (1976-1984)
Pdt. Dr. Jan Hendrik Rapar (1984-1989)
Pdt. Timothy Inswiadji, MTh (1989-1994)
Pdt. JP Tomasouw, STh (1994-1998)
Pdt. Dra. Ny. Anna Maartje Rondowokas (1998-2003)
Pdt. Rudolf Andreas Tendean, STh (2003-2008)
Pdt. Mora Simatupang, BTh (2009-2012)